Selasa, 20 Desember 2011


Struktur anatomi batang mirip dengan akar, yaitu tersusun dari jaringan epidermis, jaringan dasar (parenkim), dan jaringan pegangkut. Epidermis batang biasanya terdiri dari satu lapisan sel. Epidermis ini sering mengalami modifikasi menjadi trikoma dan stomata. Pada batang yang sudah dewasa, stomata menghilang dan digantikan dengan lentisel. Lentisel merupakan pori penghubung ruang antarsel dalam batang dengan udara lingkungan. Di sebelah dalam epidermis terdapat korteks. Korteks tersusun dari jaringan parenkim. Jaringan penguat kolenkim dan sklerenkim juga sering ditemukan pada korteks. Di sebelah dalam korteks terdapat silinder pusat/stele yang tersusun oleh jaringan parenkim berbentuk jari-jari empulur. Batang monokotil umumnya tidak bercabang, tidak berkambium, dan beruas-ruas. Susunan berkas pembuluh angkut tersebar atau tidak teratur. Bagian luar batang monokotil sering ditutupi oleh epidermis yang memiliki stomata, misalnya pada jagung. Di bawah epidermis terdapat seludang sklerenkim yang membantu mengokohkan batang. Batang monokotil tidak mengalami tumbuh membesar karena tidak memiliki meristem sekunder. Batang tumbuhan dikotil umumnya bercabang-cabang, berkambium, tetapi tidak beruas-ruas. Bagian batang yang masih muda umumnya dilindungi oleh selapis sel epidermis. Di bawah epidermis terdapat jaringan penguat kolenkim dan sklerenkim. Pada ikatan pembuluh terdapat kambium yang terletak di antara xilem dan floem. Adanya kambium menyebabkan batang tumbuhan dikotil dapat membesar. Hal ini disebakan oleh aktivitas pembelahan sel dari jaringan meristem pada kambium.
Tagged
Different Themes
Ditulis Oleh Akmil Ibnu Sobari

Man Jadda Wa Jada

0 komentar

Silahkan, sekarang, siapapun boleh memberikan komentar.
Blog ini Dofollow, silahkan beri komentar untuk mendapat backlink gratis