Sifat Oksidator Golongan Halogen
A. Tujuan Praktikum
Menyelidiki kadar NaClO dalam salah satu bahan pemutih
pakaian.
B. Dasar Teori
Semua halogen dapat mengoksidasi air menjadi gas O2 dan bukan merupakan
oksidator kuat. Larutan halogen tidak stabil karena cenderung mengalami auto-oksidasi
atau auto-reduksi, proses ini disebut dengan disporposionasi.
2Cl2(aq) + 2H2O à HClO(aq) + 2HCl(aq)
Pada reaksi tersebut Cl2 mengalami reaksi reduksi dan reaksi oksidasi.
Pemutih klorin (bleaching agent) mengandung larutan hipoklorit (NaOCl). Ion ClO
merupakan suatu oksidator, daya oksidasinya sama dengan klorin namun ion ClO
berbeda dengan Cl- sebab asam hipoklorit, HClO adalah asam lemah dan ion ClO-
adalah basa yang cukup kuat.
Cairan pemutih
(pengelantang) untuk pemutih pakaian (mencuci) banyak di jual di pasaran dengan berbagai
merk dagang, misalnya bayclean, sunclean, dan lain-lainnya. Di dalam
cairan pemutih tersebut terdapat bahan aktif NaClO yang umumya mempunyai
kadar 5,25% (menurut label). Kadar NaClO tersebut dapat ditentukan melalui
titrasi volumetric dengan Na2S2O3 sebagai
larutan standart.
Ion hipoklorit dalam cairan pemutih dapat mengoksidasi iodida
menjadi I2. Banyaknya I2 yang dihasilkan ditentukan
dengan menitrasi larutan tersebut menggunakan larutan standar Na2S2O3.
Pada titrasi ini digunakan indikator amilum yang akan berwarna biru dalam
larutan I2. Titik akhir titrasi ditandai dengan hilangnya
warna biru dari amilum.
C. Alat dan Bahan
Alat :
1.
Buret
2.
Klem statif
3.
Labu Erlenmeyer
4.
Beker glass / Gelas Kimia
5.
Corong
6.
Gelas Ukur
7.
Pipet tetes
8.
Botol aquades
9.
Tissue
Bahan :
1.
Bahan Pemutih 5,25 %
2.
Larutan H2SO4 pekat 2M
3.
Larutan KI 0,1M
4.
Larutan Na2S2O3
0,1M
5.
Aquades
6.
Amylum
D. Cara Kerja
1.
Masukkan dalam gelas ukur 5 ml bahan pemutih, kemudian
tuangkan ke dalam beker glass dan tambahkan aquades sampai volume 50 ml.
2.
Ambil 10 ml dari larutan tersebut lalu masukkan kedalam labu Erlenmeyer
dan tambahkan 5-10 tetes H2SO4 2M.
3.
Tambahkan larutan KI dalam labu Erlenmeyer sampai larutan
berwarna coklat.
4.
Lalu tambahkan pada larutan yang sudah berwarna coklat amylum
2 tetes.
5.
Titrasi dengan larutan Na2S2O3
0,1M dari buret, tetes demi tetes sampai terjadi perubahan warna putih. Catat
volume Na2S2O3 0,1M yang digunakan.
6.
Ulangi sekali lagi dengan cara yang
sama.
E. Pengamatan
No.
|
Larutan volume pemutih
|
Volume larutan Na2S2O3
0,1M
|
1.
|
10 ml
|
9,3 ml
|
2.
|
10 ml
|
11,6 ml
|
3.
|
10 ml
|
11,7 ml
|
F. Pembahasan
Cairan pemutih harus diencerkan terlebih dahulu sebelum dititrasi
dikarenakan agar perubahan-perubahan yang terjadi
selama reaksi dapat teramati dengan baik selain
itu, agar apabila cairan
tersebut terkena tangan, tangan kita tidak gatal.
Pada
percobaan ini, ditambahkan larutan KI dan H2SO4 untuk memberi suasana asam, karena reaksi di atas hanya akan terjadi jika
suasana asam.
Penambahan larutan KI yang dibuat berlebihan agar hasil I2 yang bereaksi dengan Na2S2O3
dapat bereaksi seperti yang diharapkan. ClO‾ yang mengoksidasi I‾ sangat
mempengaruhi kebutuhan larutan KI.
4H+
+ 2ClO- + 2e à Cl2 + 2H2O ClO- + 2H+
+ 2I- à
Cl- + I2 + H2O
Cl2
+ 2I- à
I2 + 2Cl- I2
+ 2S2O32- à
S4O62- + 2I-
I2 + 2S2O32-
à
S4O62- + 2I-
Reaksi yang terjadi :
I.
2NaClO + H2SO4
à
Na2SO4 + Cl2 + H2O
Cl2 + 2KI à 2KCl + I2
II.
I2 + 2Na2S2O3
à
Na2S4O6 + 2NaI
mmol S2O32- = 10,87 ml x 0,1
mol = 1,087 mmol
mmol I2 = = 0,5435 mmol
untuk 10 ml larutan NaClO = mmol I2 = 0,5435 mmol
dalam volume 50 ml NaClO = 2,7175 mmol
mgr = mmol NaClO x Mr NaClO
= 2,7175
x 74,45
= 202,32
gr NaClO = 202,32 x 10-3 = 0,20232 gram
% kadar NaClO dalam 5 ml ( = 1 gr/mol) = 5 gram
% kadar NaClO = 4,05 %
G.
Kesimpulan
Kesimpulan
yang diperoleh dari percobaan titrasi asam – basa (alkalimetri) adalah sebagai
berikut :
Titrimetri
(titrasi) redoks adalah titrasi yang menggunakan reaksi reduksi – oksidasi. Titrasi
iodometri adalah ditrasi terhadap iodium (I2) bebas dalam larutan. Reaksi yang
terjadi adalah :
2NaClO + H2SO4 à
Na2SO4 + Cl2 + H2O
Cl2 + 2KI à 2KCl + I2
I2 + 2Na2S2O3
à
Na2S4O6 + 2NaI
Natrium
thiosulfat memiliki self indicating, akan tetapi perubahan warnanya kurang
jelas. Dalam percobaan ini indikator amilum digunakan untuk lebih memperjelas
perubahan warna pada saat mendekati titik ekivalen. Standarisasi larutan
standar primer dilakukan untuk mengetahui konsentrasi larutan standar primer.
Pencarian kadar NaOCl dapat dilakukan dengan menggunakan indikator amilum. Dari
hasil perhitungan, kadar NaOCl dari
pemutih diperoleh adalah sebesar 4,05%.