Senin, 17 Desember 2012

Sifat Oksidator Golongan Halogen

A.      Tujuan Praktikum
Menyelidiki kadar NaClO dalam salah satu bahan pemutih pakaian.
B.      Dasar Teori
Semua halogen dapat mengoksidasi air menjadi gas O2 dan bukan merupakan oksidator kuat. Larutan halogen tidak stabil karena cenderung mengalami auto-oksidasi atau auto-reduksi, proses ini disebut dengan disporposionasi.
2Cl2(aq) + 2H2O à HClO(aq) + 2HCl(aq)
Pada reaksi tersebut Cl2 mengalami reaksi reduksi dan reaksi oksidasi. Pemutih klorin (bleaching agent) mengandung larutan hipoklorit (NaOCl). Ion ClO merupakan suatu oksidator, daya oksidasinya sama dengan klorin namun ion ClO berbeda dengan Cl- sebab asam hipoklorit, HClO adalah asam lemah dan ion ClO- adalah basa yang cukup kuat.
Cairan pemutih (pengelantang) untuk pemutih pakaian (mencuci) banyak di jual di pasaran dengan berbagai merk dagang, misalnya bayclean, sunclean, dan lain-lainnya. Di dalam cairan pemutih tersebut terdapat  bahan aktif NaClO yang umumya mempunyai kadar 5,25% (menurut label). Kadar NaClO tersebut dapat ditentukan melalui titrasi volumetric dengan Na2S2O3 sebagai larutan standart.
Ion hipoklorit dalam cairan pemutih dapat mengoksidasi iodida menjadi I2. Banyaknya I2 yang dihasilkan ditentukan dengan menitrasi larutan tersebut menggunakan larutan standar Na2S2O3. Pada titrasi ini digunakan indikator amilum yang akan berwarna biru dalam larutan I2. Titik akhir titrasi ditandai dengan hilangnya warna biru dari amilum.

C.      Alat dan Bahan
Alat :
1.     Buret
2.     Klem statif
3.     Labu Erlenmeyer
4.     Beker glass / Gelas Kimia
5.     Corong
6.     Gelas Ukur
7.     Pipet tetes
8.     Botol aquades
9.     Tissue
Bahan :
1.     Bahan Pemutih 5,25 %
2.     Larutan H2SO4 pekat 2M
3.     Larutan KI 0,1M
4.     Larutan Na2S2O3 0,1M
5.     Aquades
6.     Amylum


D.      Cara Kerja
1.           Masukkan dalam gelas ukur 5 ml bahan pemutih, kemudian tuangkan ke dalam beker glass dan tambahkan aquades sampai volume 50 ml.
2.           Ambil 10 ml dari larutan tersebut lalu masukkan kedalam labu Erlenmeyer dan tambahkan 5-10 tetes H2SO4 2M.
3.           Tambahkan larutan KI dalam labu Erlenmeyer sampai larutan berwarna coklat.
4.           Lalu tambahkan pada larutan yang sudah berwarna coklat amylum 2 tetes.
5.           Titrasi dengan larutan Na2S2O3 0,1M dari buret, tetes demi tetes sampai terjadi perubahan warna putih. Catat volume Na2S2O3 0,1M yang digunakan.
6.           Ulangi sekali lagi dengan cara yang sama.

E.      Pengamatan
No.
Larutan volume pemutih
Volume larutan Na2S2O3 0,1M
1.
10 ml
9,3 ml
2.
10 ml
11,6 ml
3.
10 ml
11,7 ml

  

F.       Pembahasan
Cairan pemutih harus diencerkan terlebih dahulu sebelum dititrasi dikarenakan agar perubahan-perubahan yang terjadi selama reaksi dapat teramati dengan baik selain itu, agar apabila cairan tersebut terkena tangan, tangan kita tidak gatal.
Pada percobaan ini, ditambahkan larutan KI dan H2SO4 untuk memberi suasana asam, karena reaksi di atas hanya akan terjadi jika suasana asam.
Penambahan larutan KI yang dibuat berlebihan agar hasil I2 yang bereaksi dengan Na2S2O3 dapat bereaksi seperti yang diharapkan. ClO‾ yang mengoksidasi I‾ sangat mempengaruhi kebutuhan larutan KI.



4H+ + 2ClO- + 2e à Cl2 + 2H2O          ClO- + 2H+ + 2I- à Cl- + I2 + H2O
Cl2 + 2I- à I2 + 2Cl-                                                  I2 + 2S2O32- à S4O62- + 2I-
I2 + 2S2O32- à S4O62- + 2I-
Reaksi yang terjadi :
I.                   2NaClO + H2SO4 à Na2SO4 + Cl2 + H2O
Cl2 + 2KI à 2KCl + I2
II.                I2 + 2Na2S2O3 à Na2S4O6 + 2NaI
mmol S2O32- = 10,87 ml x 0,1 mol = 1,087 mmol
mmol I2 =  = 0,5435 mmol
untuk 10 ml larutan NaClO = mmol I2 = 0,5435 mmol

dalam volume 50 ml NaClO =  2,7175 mmol
mgr = mmol NaClO x Mr NaClO
       = 2,7175 x 74,45
       = 202,32
gr NaClO = 202,32 x 10-3 = 0,20232 gram
% kadar NaClO dalam 5 ml ( = 1 gr/mol) = 5 gram
% kadar NaClO = 4,05 %

G.     Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari percobaan titrasi asam – basa (alkalimetri) adalah sebagai berikut :
Titrimetri (titrasi) redoks adalah titrasi yang menggunakan reaksi reduksi – oksidasi. Titrasi iodometri adalah ditrasi terhadap iodium (I2) bebas dalam larutan. Reaksi yang terjadi adalah :
2NaClO + H2SO4 à Na2SO4 + Cl2 + H2O
Cl2 + 2KI à 2KCl + I2
I2 + 2Na2S2O3 à Na2S4O6 + 2NaI
Natrium thiosulfat memiliki self indicating, akan tetapi perubahan warnanya kurang jelas. Dalam percobaan ini indikator amilum digunakan untuk lebih memperjelas perubahan warna pada saat mendekati titik ekivalen. Standarisasi larutan standar primer dilakukan untuk mengetahui konsentrasi larutan standar primer. Pencarian kadar NaOCl dapat dilakukan dengan menggunakan indikator amilum. Dari hasil perhitungan,  kadar NaOCl dari pemutih diperoleh adalah sebesar 4,05%.

Tagged
Different Themes
Ditulis Oleh Akmil Ibnu Sobari

Man Jadda Wa Jada

0 komentar

Silahkan, sekarang, siapapun boleh memberikan komentar.
Blog ini Dofollow, silahkan beri komentar untuk mendapat backlink gratis